Pada Minggu, 7 Desember 2025, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, bekerja sama dengan Assemblr.Edu dan Komunitas IGI (Ikatan Guru Indonesia) serta Komunitas Guru Bergema, sukses menyelenggarakan pertemuan kedua dalam rangkaian kegiatan "Pendidikan Ramah untuk Semua". Acara bertajuk "Pemanfaatan PID untuk RumDik dengan Fitur Ruang Murid dan Assemblr.Edu" ini berlangsung secara virtual melalui live streaming WISE Pendidikan Indonesia, mulai pukul 19.30 hingga 21.30 WIB. Pertemuan ini menjadi wadah bagi para pendidik untuk mengeksplorasi inovasi teknologi dalam pembelajaran, khususnya integrasi Platform Integrasi Data (PID) dengan Rumah Digital (RumDik) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah.

Dalam pertemuan kedua ini, fokus utama adalah pemanfaatan fitur Ruang Murid yang dikombinasikan dengan Assemblr.Edu, sebuah platform edukasi berbasis augmented reality (AR) dan 3D modeling. Peserta diajak untuk memahami bagaimana teknologi ini dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik bagi murid. Flyer acara menampilkan berbagai contoh papercraft edukatif, seperti "Poster Kerajaan Majapahit: Portable Edukasi Sejarah" untuk mata pelajaran Sejarah kelas 3-6 SD, hingga "Diorama Metamorphosis Kupu-Kupu 3D: Aktivitas Sains Printable untuk Anak" yang cocok untuk pelajaran Sains. Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana guru dapat menciptakan media pembelajaran sederhana namun efektif menggunakan alat digital, yang dapat dicetak dan digunakan di kelas atau rumah.

Narasumber utama acara adalah Mas Annas, seorang pakar pendidikan yang juga merupakan Assemblr Certified Trainer. Beliau membagikan pengalaman praktis tentang integrasi PID dengan RumDik, termasuk fitur Ruang Murid yang memungkinkan kolaborasi antar murid secara virtual. Sementara itu, acara dimoderatori oleh Neng Nani, S.Pd, seorang pendidik berpengalaman yang juga bertindak sebagai host. Moderasi yang dinamis dari Neng Nani membuat sesi diskusi berjalan lancar, dengan partisipasi aktif dari ratusan guru dan pendidik yang bergabung melalui platform Zoom Pro 300. Screenshot dari sesi live menunjukkan presentasi mendalam tentang platform internal seperti Akun Belajar.id dan Rumah Pendidikan, serta platform eksternal seperti Canva, EDU, dan Q, yang semuanya dapat diintegrasikan untuk mendukung pembelajaran hybrid.

Salah satu highlight dari pertemuan ini adalah demonstrasi langsung tentang aktivitas siswa menggunakan Assemblr.Edu. Misalnya, pembuatan "3D Kubus Pancasila - Belajar Nilai Pancasila Secara Visual" untuk mata pelajaran Pancasila, atau "Kubus Ajaib 3D: Eksplorasi Hutan Sumatra" yang mengajak murid menjelajahi alam melalui AR. Peserta juga belajar tentang "Worksheet Sains: Hewan dan Rumahnya" yang dapat dicetak dan digunakan untuk aktivitas kelas. Diskusi juga menyentuh isu kolaborasi komunitas, di mana Komunitas Guru Bergema berperan aktif dalam berbagi pengalaman nyata dari lapangan. Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan teori, tapi juga tips praktis untuk mengimplementasikan teknologi ini di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, pertemuan kedua ini mendapat respons positif dari para peserta, yang menyatakan bahwa integrasi PID dan RumDik dengan Assemblr.Edu dapat merevolusi pendidikan inklusif. Kemendikbudristek berharap kegiatan serupa akan terus digelar untuk mendukung visi pendidikan merdeka belajar. Bagi yang melewatkan acara, rekaman live streaming tersedia di platform WISE Pendidikan Indonesia. Mari kita terus dukung inovasi pendidikan untuk masa depan anak bangsa yang lebih cerah!
0 komentar:
Posting Komentar