Webinar kolaborasi antara Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI, Ikatan Guru Indonesia (IGI), dan komunitas guru kembali menghadirkan sesi inspiratif pada malam ketiga, Minggu, 14 Desember 2025. Pertemuan ini fokus pada topik krusial: "Pemanfaatan PID untuk RumDik dengan Fitur Ruang Murid dan Assemblr Edu". Acara yang berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting dan live streaming ini berhasil menyedot perhatian ratusan peserta yang antusias untuk mendalami inovasi pembelajaran digital.
Sesi malam ini dipandu dengan apik oleh Neng Nani, S.Pd sebagai host, dan menghadirkan narasumber utama, Mas Annas. Diskusi yang dimulai pada pukul 19.30 WIB ini memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana Platform Inovasi Digital (PID) dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam "Rumah Digital" atau RumDik, serta mengoptimalkan penggunaan fitur Ruang Murid yang tersedia. Mas Annas menjelaskan bahwa di era Kurikulum Merdeka, kemampuan guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang personal dan interaktif menjadi kunci. Fitur Ruang Murid memfasilitasi guru untuk mengelola tugas, proyek, dan sumber belajar secara terpusat, memungkinkan pemantauan kemajuan belajar siswa dengan lebih mudah dan terstruktur.
Bagian yang paling dinantikan adalah eksplorasi mendalam terhadap Assemblr Edu. Narasumber memaparkan berbagai potensi konten pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) yang dapat dihasilkan. Dalam sesi tersebut, diperlihatkan berbagai contoh implementasi Assemblr Edu, mulai dari Papercraft Sejarah Kerajaan Majapahit, Kubus Pancasila 3D, hingga pemanfaatan AR untuk materi Sains dan Matematika, seperti konsep lebih dari, kurang dari, dan selisih, serta eksplorasi hewan dan rumahnya. Kehadiran teknologi AR ini terbukti mampu mengubah materi ajar yang abstrak menjadi visualisasi yang nyata dan menarik, memicu keterlibatan siswa secara aktif dan meningkatkan pemahaman yang mendalam. Para guru diajarkan langkah-langkah praktis untuk membuat, memodifikasi, dan membagikan konten AR, menjadikannya alat yang sangat berharga dalam memperkaya media pembelajaran di kelas.
Interaksi antara narasumber dan peserta berlangsung sangat dinamis. Banyak pertanyaan diajukan, khususnya terkait tantangan implementasi teknologi AR di sekolah dengan keterbatasan perangkat dan infrastruktur. Mas Annas memberikan solusi praktis dan menekankan bahwa inovasi digital tidak selalu membutuhkan perangkat tercanggih, melainkan kreativitas guru dalam memadukan teknologi sederhana dengan pedagogi yang tepat. Beliau juga mengajak para guru untuk mulai mengunduh dan mencoba berbagai template pembelajaran interaktif yang sudah tersedia di Assemblr Edu, sebagai langkah awal menuju kelas digital yang lebih maju.
Pertemuan malam ketiga ini menegaskan komitmen bersama komunitas pendidikan untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Dengan memanfaatkan PID dan fitur-fitur seperti Ruang Murid serta Assemblr Edu, guru tidak hanya bertindak sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai desainer pengalaman belajar yang berpusat pada murid. Webinar ini ditutup dengan harapan bahwa setiap guru yang hadir akan menjadi agen perubahan, membawa semangat digitalisasi ke ruang kelas mereka masing-masing demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang unggul.


0 komentar:
Posting Komentar